Rabu, 13 Mei 2020

Komunikasi Korporasi Nasional dalam membangun Informasi Perusahaan.

Aktivitas komunikasi korporasi berkontribusi pada informasi keberadaan sebuah perusahaan melalui banyak cara, seperti menciptakan kesadaran akan keberadaan perusahaan, menghubungkan asosiasi yang tepat terkait perusahaan dalam memori stakeholder, dan sebagainya. 

Komunikasi korporasi adalah cara-cara organisasi berkomunikasi dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara untuk membangun komunikasi dalam organisasi-organisasi. Dalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dan strategi korporat perusahaan keseluruhan (Argenti, 2010)

Contohnya:
PT KRAKATAU STEEL

Survei yang dilakukan Public Relation week menemukan bahwa walaupun media tetap menjadi fungsi utama (98%) dalam aktifitas komunikasi yang dilakukan divisi public relations terutama dalam mengelola isu dan menghadapi krisis publik, ternyata masih banyak fungsi-fungsi penting dari public relations dalam corporate communication yang harus juga dioptimalkan dalam perusahaan. Fungsi dari corporate communication perusahaan meliputi berbagai bidang sebagai berikut : 

Corporate survey 2012. PR week. 

Media Relations (98 %)
Crisis Management (79&)
Employee/ Internal Communication (72%) 
Special Events (70%) 
Reputation Management (68%) 
Community Relations (62%) 
Product/ Brand Communications (60%) 
Marketing (44%) 
Annual/Quarterly Report (42%) 
Public Affairs/Government Relations (36%) 
Product/ Brand Advertising (35%) 
Issue Advertising (28%) 
Financial/ Investor Relations (25%)

Setelah menjadi perusahaan terbuka PT KRAKATAU STEEL mengalami perubahan budaya kerja, termasuk dalam struktur manajamennya yang saat ini telah mengganti divisi protocolaire dan internal communication menjadi divisi Corporate communication yang mempunyai tiga bagian dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu, 

1. Media Relations
 yang bertugas untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan media serta menganalisis, mengumpulkan dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan penerbitan buletin, hubungan media dan pers. 

2. Corporate Event Managementyang bertugas menyelenggarakan dan mengatur acara dan kegiatan Direksi atau Komisaris dengan stakeholder serta mengawasi dan melakukan studi perbandingan/kelayakan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan protokoler perusahaan. 

3. Internal Communication PT KRAKATAU STEEL mempunyai tugas untuk merencanakan penyampaian pesan melalui media internal, merencanakan dan menjelaskan perubahan kebijakan direksi dengan manajemen, merencanakan dan membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan dan bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi dan acara-acara internal perusahaan. 

Setelah menjadi sebuah perusahaan go public, corporate communication PT KRAKATAU STEEL mempunyai beberapa fungsi : 

1. Sebagai komunikator, mediator dan pendukung manajemen dalam memberikan informasi kepada stakeholder (pemerintah, masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat) melalui sarana media (cetak, elektronik dan website), sponshorship maupun pameran yang dapat menaikan citra perusahaan. 

2. Sebagai protecting yaitu melindungi perusahaan dari segala macam isu atau permasalahan yang muncul baik internal maupun eksternal perusahaan. Tindakan yang dilakukan corporate communication sebagai protecting yaitu menangani isu-isu negatif yang menimpa perusahaan, melakukan media handling yang konprehensif, melakukan hubungan kelembagaan yang terus menerus seperti bekerja sama dengan Banten TV dan kerjasama dengan Untirta dalam kegiatan komunikasi. Membuat forum wartawan dengan press room. 

3. Sebagai Preempting yaitu mengantisipasi isu-isu yang saat ini belum ada tapi, kemungkinan akan muncul di kemudian hari. Tindakan yang dilakukanCorporate communication yaitu, melakukan media monitoring seperti kliping berita dari surat kabar setiap harinya yang menyangkut PT KRAKATAU STEEL dan anak-anak perusahaannya serta menjalin hubungan baik dengan publiknya. 

4. Sebagai promoting, yaitu mempromosikan hal-hal yang positif mengenai perusahaan. 
Tindakan yang dilakukan oleh Corporate communication adalah dengan mempromosikan kegiatan dan informasi mengenai perusahaan di media, ikut serta dalam pameran, membuat advertorial atau iklan perusahaan, membagikan buku company profile dan in house journal “KSG News” serta menjadi sponshorship dalam kegiatan-kegiatan lembaga atau instansi lainnya. 

Dalam mempertahankan pencitraan positif PT KRAKATAU STEEL di mata publik, Corporate communication juga menggunakan model komunikasi dua arah symmetrical yang searah atau sesuai dengan diharapkan dan 
komunikasi dua arah asymmetrical yang tidak sesuai dengan harapan yang berupa kendala-kendala dalam proses komunikasinya. Saat perusahaan menghadapi manajemen krisis dan krisis citra, Corporate communication melakukan penyampaian pesan kepada publik berdasarkan hasil riset dan strategi ilmiah untuk berupaya membujuk publik untuk bekerja sama, bersikap dan berpikir sesuai dengan harapan publik. 

Upaya-upaya Corporate Communication PT KRAKATAU STEEL dalam Mempertahankan Citra Positif Perusahaan melalui empat tahap yang sesuai dengan teori wheel spinning of public relations (Cutlip.Center & Broom. Effective of Public Relations.2007. Edisi 9) yaitu : 

1. Fact Finding (pengumpulan fakta) 
Pada tahap yang pertama ini, Public Relations mengidentifikasi, memantau, mengumpulkan fakta untuk mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini yang dapat berpengaruh pada citra perusahaan. Tahap ini dilakukan Melalui riset citra, perusahaan dapat menemukan fakta mengenai apa yang disukai dan tidak disukai publik tentang perusahaan, kemudian merancang strategi dan program yang tepat dalam menangani permasalahan perusahaan sehingga dapat bertindak dengan cepat dan tepat yang kemudian hasilnya diajdikan bahan evaluasi mengenai bagaimana tanggapan masyarakat yang berdampak pada pencitraan perusahaan. 

Selain melakukan riset citra ada juga melakukan analisis situasi dan analisis internal. “Analisis situasi menghasilkan apa yang disebut oleh praktis dinamakan factbook (buku fakta) yang sering kali dalam bentuk informasi yang dikumpulkan dalam file atau jilid lepas” (Cutlip, 2007:329). 

Sebagai perusahaan yang menggunakan sistem terbuka, Corporate communication PT KRAKATAU STEEL melakukan audit untuk mempelajari secara detail mengenai bagaimana, apa dan kepada siapa mereka berkomunikasi. Audit memberi pembuat keputusan sebuah gambaran yang jelas tentang apa yang sudah dilakukan dan memberi basis untuk menentukan perubahan apa yang perlu dilakukan. 

2.Planning and Programming (perencanaan dan program) 

Pada tahap ini, informasi yang dikumpulkan pada tahap pertama digunakan untuk membuat keputusan atau merumuskan bentuk program apa yang akan dilakukan, termasuk pula anggaran. Setiap bagian yang ada di divisi coporate communicationi PT KRAKATAU STEEL baik itu bagian internal communication, media relations dan Corporate event management membuat rancangan anggaran dan program kerja 
yang akan mereka lakukan setiap tahunnya. 

Setiap pertengahan tahun sebelumnya melakukan perencanaan program dan meminta budget kepada management. 

3.Taking Action and Communicating (Aksi dan Komunikasi) 

Pada tahap ketiga ini adalah bagaimana mengimplementasikan, mengkomunikasikan program-program 
dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Bagi divisi Corporate communication dalam menjalankan program, posisi bagian lain di dalam perusahaan sangat penting karena tanpa dukungan dari bagian lain di dalam perusahaan pelaksanaan program tidak akan berhasil. Seperti misalnya Corporate event management ketika mau melakukan event membutuhkan peran atau dukungan dari bagian internal communication dan media relations untuk mempubliksikannya karena tanpa publikasi yang baik event tersebut tidak akan berhasil. 

4.Evaluating The Program 
Tahap terakhir dari proses ini melakukan penilaian dan evaluasi terhadap program yang telah dilakukan. Apakah berhasil atau tidak. Apakah dapat dilanjutkan atau dihentikan Hubungan antara proses evaluasi program dengan mempertahankan citra perusahaan yaitu bagaimana peran public relations dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan program yang telah dilakukan. Pada tahap ini public relations mempunyai tolok ukur tersendiri dalam menilai pencitraan perusahaan seperti di PT KRAKATAU STEEL yaitu melalui tolok ukur citra dari pemberitaan di media surat kabar serta memberikan kuisioner kepada pengunjung pabrik dari berbagai intitusi yang kemudian data yang diperoleh diolah untuk mengukur tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan PT KRAKATAU STEEL dan dengan melakukan rapat bulanan, persemester dan tahunannya. Hal ini jika dapat dilaksanakan secara rutin dan mendalam maka citra positif perusahaan akan dapat dipertahankan serta dapat memperkuat citra positif dengan memiliki praktisi, program dan tindakan serta komunikasi yang siap dalam menghadapi berbagai isu maupun krisis.



Tidak ada komentar:

Not the Destiny Line