Jumat, 13 November 2020

Kajian komunitas terdapat beberapa macam komunitas, dan pola komunikasi komunitas sebagai strategi perubahan. Dan letak korelasi antara kedua hal dimaksud.

MACAM-MACAM KOMUNITAS DAN POLA KOMUNIKASINYA

-MACAM-MACAM KOMUNITAS

Kita dapat mengenal lebih jelas komunitas sosial dilihat dari beberapa ciri padanya, sebagai berikut:

1. Kesatuan hidup tetap dan teratur.

Kumpulan seseorang yang dikatakan sebagai komunitas sosial adalah mereka yang memiliki kesatuan hidup manusia yang teratur dan tetap yang menjadi faktor pendorong terjadinya hubungan sosial  di dalam masyarakat. Hubungan antar anggota di dalam komunitas sosial berlangsung secara intim, akrab, kekeluargaan, saling menolong, saling membantu dan saling menghargai satu sama lain antar anggota.

2.Bersifat territorial.

Ciri-ciri selanjutnya dari adanya komunitas sosial adalah dilihat dari daerah tepat anggota dari komunitas sosial tersebut. Sehingga dengan kata lain, komunitas sosial juga bisa disebut sebagai masyarakat setempat dan tidak mengandung pengertian bahwa komunitas sosial adalah regionaliseme atau daerah luas seperti kabupaten atau provinsi. Misalnya komunitas sosial di lingkungan RW, RT atau desa.

3. Benar-benar ada dan nyata

Keberadaan komunitas sosial juga harus benar-benar ada dan nyata. Atau dalam artian, komunitas sosial ini dapat dikenali dan diketahui oleh pihak lain yang biasanya terorganisasi secara formal dan informal.

4. Sadar akan kewajiban

Setiap anggota komunitas sosial harus sadar bahwa mereka adalah bagian dari komunitas sosial tersebut. Hal yang menunjukkan bahwa seorang anggota mengakui keanggotaannya dapat dilihat dari cara berikut :

a. Adanya sikap imitasi yang dilakukan oleh anggota kelompok dari proses sosialisasi.

b. Setiap anggota cenderung ingin sama dengan orang lain.

c.  Keinginan untuk membela kelompoknya.

5. Hubungan timbal balik

Terdapat hubungan timbal balik antar anggota di komunitas sosial.  Hubungan ini biasanya terjadi relatif tinggi yang berlangsung secara akrab karena para anggota saling mengenal dengan baik. Faktor ini juga dipengaruhi oleh hasrat dan kemauan tinggi dari para anggota di komunitas sosial tersebut.

6. Faktor bersama

Ciri berikutnya adalah adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan yang terjadi anatar anggota komunitas sosial bertamabah erat. Misalnya faktor nasib, kepentingan,  tujuan serta ideologi atau pandangan politik yang sama.

7. Struktur, aturan dan pola perilaku

Setiap anggota kelompok dari komunitas sosial tersebut mempunyai status sosial tertentu. Contoh status sosial  yang dimiliki baik itu sederajat maupun tidak sederajat saling berkaitan erat dan membentuk sebuah struktur. Misalnya komunitas sosial yang umumnya terdiri dari lapisan atas, tengah dan bawah. Setiap lapisan ini diatur oleh aturan mengikat yang berfungsi sebagai pedoman tentang peranan sesuai dengan statusnya, hak dan kewajibannya, cara bersikap dan bertindak dimana hal ini dijelaskan kepada setiap anggota komunitas sosial.

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.  Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa, (Wenger, 2002:4).  Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 2 komponen, sebagai berikut:

1. Berdasarkan lokasi atau tempat / wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.

2.  Berdasarkan minat sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, maupun berdasarkan kelainan seksual.

Dilihat dari sisi manfaatnya, terdapat beberapa manfaat keberadaan komunitas, yakni:

1.  Media penyebaran informasi, manfaat yang pertama adalah sebagai media penyebaran informasi. Di komunitas, setiap anggota yang tergabung dapat saling bertukar informasi (baik membagikan atau pun menerima) yang terkait dengan tema komunitas yang terbentuk.

2.  Terbentuk jalinan/hubungan, selain sebagai media penyebaran informasi, komunitas juga bermanfaat sebagai media untuk menjalin relasi/hubungan antar sesama anggota komunitas yang memiliki hobi atau pun berasal dari bidang yang sama.

3. Saling bantu/dukung, karena berasal dari bidang yang sama, komunitas dapat dijadikan sebagai media untuk kegiatan saling bantu antar sesama anggota komunitas atau pun ke luar anggota komunitas.


POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS SEBAGAI STRATEGI 

Di dalam komunitas tersebut, tentu saja akan terjadi proses interaksi. Jika sudah membahas tentang interaksi, maka hal ini tidak akan lepas dari komunikasi. Komunikasi yang terjadi di dalam komunitas biasanya akan memiliki bentuk pola komunikasi tertentu. Inilah yang kemudian bisa kita amati untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk di dalam komunitas tersebut. Pola-pola komunikasi tersebut biasanya berbeda-beda antara satu komunitas dengan komunitas lainnya. Hal ini menjadikan sebuah komunitas akan memiliki karakteristik tersendiri. Apa saja pola komunikasi yang bisa ditemukan ?.

1. Pola Komunikasi Primer

Pola komunikasi primer di dalam komunitas merupakan pola yang paling umum ditemukan. Di sini proses komunikasi dilakukan dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media perantara utama. Lambang atau simbol tersebut dibedakan menjadi dua macam, yakni lambang verbal dan lambang non verbal.

2.  Pola Komunikasi Sekunder

Bila proses komunikasi di dalam komunitas mengkaitkan interaksi yang kompleks, maka penyampaian pesan biasanya tidak akan terjadi langsung antar individu yang terlibat di dalamnya. Oleh sebab itu, dalam komunikasi sekunder ini akan muncul media tambahan lagi yang menjadi perantara dari interaksi yang terjadi.

3. Pola Komunikasi Linear

Pola komunikasi linear merupakan bentuk penyampaian pesan yang biasanya berasal dari satu titik awal (pemicu), yang diteruskan hingga ke titik akhir (penerima akhir). Ini biasanya digunakan terutama untuk menyebarkan informasi yang berkesinambungan.

4. Pola Komunikasi Sirkular

Berbeda dari pola komunikasi linear, pola komunikasi dalam komunitas yang sifatnya sirkular maka bisa digambarkan dalam bentuk melingkar. Artinya pesan akan disampaikan ke titik awal lagi sebagai bentuk konfirmasi bahwa semua anggota komunitas sudah benar-benar menerima informasi yang sama. Bentuk ini juga masih memiliki beberapa tipe komunikasi lingkaran.

5. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal merupakan bagian dari pola komunikasi yang ada dalam komunitas. Interaksi antar anggota biasanya menggunakan pola ini sehingga terjadi interaksi yang berkesinambungan. Penyampaian pesan pun bisa lebih efektif.

6.  Komunikasi Kelompok Kecil

Dalam komunitas, terkadang masih dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kelompok atau grup kecil. Di sini pesan yang disampaikan dari pimpinan atau suatu grup akan disampaikan melalui perwakilan grup. Ini merupakan bentuk dari komunikasi kelompok kecil.

7. Komunikasi Massa

Komunikasi massa lebih luas lagi ruang lingkupnya bila dikaitkan dengan proses komunikasi dalam komunitas. Biasanya ini digunakan sebagai interaksi antara komunitas dengan lingkungan sekitar yang ada. Ada banyak macam-macam media komunikasi yang turut digunakan.

8. Komunikasi Publik

Komunikasi publik merupakan pola yang lebih umum lagi di dalam komunitas. Ini sudah bukan membahas lagi pola yang ada dalam internal komunitas, tetapi juga menyangkut komunitas tersebut dalam berkomunikasi terhadap komunitas lain yang memiliki tujuan atau latar belakang berbeda. 


Tidak ada komentar:

Not the Destiny Line